Sabtu, 04 Februari 2017

10 JANUARI, HARI SEJUTA POHON SEDUNIA






Oleh : Atikah Hermansyah
Guru MAN 1 Pekanbaru

Rasulullah bersabda: "Tidak seorang muslim pun yang menanam tanaman atau menaburkan benih, kemudian dimakan oleh burung atau manusia, melainkan dia itu baginya merupakan sedekah." (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Hari sejuta pohon diperingati di seluruh dunia setiap tanggal 10 Januari. Pohon merupakan tumbuhan yang batangnya berkayu dan bercabang. Batang pohon utama berdiri dan berukuran lebih besar dibanding cabang-cabangnya. Banyak juga tumbuhan yang berdaun, namun tidak termasuk ke dalam kategori pohon. Pohon, batang hidup dengan juntaian daun hijau dan memiliki proses fotosintesis yang mengagumkan, menjadi komponen alam penting bagi manusia dan hewan.

Peringatan hari sejuta pohon biasanya dirayakan dengan kegiatan seminar, pembagian bibit, dan penanaman pohon yang dilakukan di berbagai tempat. Melakukan gerakan penanaman pohon diharapkan dapat menjadi satu solusi dari permasalahan pemanasan global yang terjadi saat ini. Suhu udara dirasakan semakin lama semakin panas terutama di kota-kota besar, disebabkan pepohonan di kota sudah jarang terlihat dan digantikan dengan banyaknya gedung pecakar langit. Kondisi inilah yang membuat sinar matahari tidak dapat diserap, tetapi lebih banyak dipantulkan. Tak hanya itu, debu-debu dan asap beterbangan dan menutupi atmosfer kota sehingga menjadikan kota mengalami apa yang dikenal sebagai Urban Heat Island (kota bagaikan pulau panas).

Selain itu, alasan lain kenapa kita harus menanam pohon karena sebuah pohon menghasilkan cukup oksigen dalam satu tahun untuk menjaga keluarga beranggotakan empat orang untuk bernapas dengan nyaman. Dengan penanaman 20.000.000 pohon, akan tersedia 260 juta ton lebih oksigen bagi bumi dan penduduknya. Pohon sebanyak itu akan menghapus 10 juta ton CO2. Tiga pohon yang ditanam di tempat yang tepat di sekitar bangunan dapat menghemat biaya AC sampai 30 persen. Pohon-pohon menjadikan air bersemayam tidak jauh dari permukaan bumi. Di bawah pohon, air dengan mudah ditemukan karena pohonlah air dengan mudah meresap ke dalam tanah dan menyelamatkan air tidak cepat hilang dari dalam tanah. Dan warna hijau pada pohon mempercantik lingkungan tempat kita hidup.

Merayakan hari sejuta pohon tidak harus melulu dengan melakukan kegiatan besar-besaran, tetapi kita dapat ikut berpartisipasi dengan melakukan penanaman pohon di halaman rumah dan tidak hanya menanam, tetapi kita memastikan bahwa pohon yang kita tanam terawat dan tumbuh dengan baik. Dalam hadist yang diriwayatkan Ahmad, “Saya mendengar Rasulullah s.a.w. membisikkan pada telingaku ini, Barangsiapa menanam sebuah pohon kemudian dengan tekun memeliharanya dan mengurusinya hingga berbuah, maka sesungguhnya baginya pada tiap-tiap sesuatu yang dimakan dari buahnya merupakan sedekah di sisi Allah.”

Mari menanam pohon....

MENUMBUHKAN BUDAYA CINTA LINGKUNGAN

Oleh : Atikah Hermansyah
Ketua TIM Adiwiyata MAN 1 Pekanbaru

Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dinyatakan bahwa lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.Namun saat ini berbagai masalah lingkungan terjadi, seperti semakin tingginya suhu bumi, bencana banjir, perubahan iklim global, rusaknya hutan, menipisnya sumber daya alam, kerusakan habitat alam, peningkatan polusi, kemiskinan, dan musim yang sulit untuk diprediksi. Dari berbagai masalah tersebut, maka mencintai lingkungan merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda. 

Menumbuhkan budaya cinta lingkungan khususnya dikalangan peserta didik diharapakan dapat menjadi salah satu alternatif solusi dari banyaknya masalah lingkungan yang terjadi. Peserta didikyang memiliki sikap, perilaku dan budaya cinta lingkungan hidupdiharapkan dapat menjadi agen perubahan karna kelak mereka punakan menjadi pengambil kebijakan mengenai cara pengelolaan lingkungan hidup yang baik. Sekolah dianggap sebagai tempat yang tepat dan efektif untuk menumbuhkan nilai-nilai budaya dan menanamkan kesadaran cinta lingkungan hidup.