Selasa, 07 Oktober 2014

Uniknya Kerajinan Daur Ulang Koran di MAN 1 Pekanbaru (datariau.com)


PEKANBARU, datariau.com - Bersempena hari ozon se dunia, MAN 1 Pekanbaru menampilkan berbagai karya kerajinan tangan dan daur ulang siswa berbahan koran. Kerajinan tangan dan daur ulang itu merupakan bukti nyata hasil penerapan program Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) yang rutin dilaksanakan MAN 1 setiap Sabtu.

Berbagai karya siswa menghiasai lapangan MAN 1, Senin (6/10/2014). Mulai dari vas, meja, tempat tisu, guci, tempat permen, tempat buah dan karya lainnya dipamerkan di halaman sekolah.

"Penampilan hasil karya kerajinan dan daur ulang siswa ini kami lakukan sebagai bentuk apresiasi kepada siswa terhadap karya yang dihasilkan. Sehingga, siswa merasa dihargai karena jerih payah mereka pada proses pembuatan kerajinan ditampilkan dan dilihat orang banyak," ujar Kepala MAN 1 Pekanbaru, Dra Hayatirruh MEd, di ruang kerjanya.

Diakui Hayatirruh, hasil kerajinan tangan dan daur ulang siswa itu juga sebagai bentuk persiapan MAN 1 menghadapi penilaian Adiwiyata nasional. Apalagi, karya dari barang bekas, semisal koran menjadi salah satu pendukung penilaian Adiwiyata.

"Saat ini kami terus berupaya membenahi segala kekurangan, terutama penanaman karakter peduli lingkungan kepada siswa. Melalui pameran daur ulang ini, kami berharap bisa memotivasi siswa untuk lebih kreatif dalam menghasilkan karya yang indah dan memiliki nilai ekonomis," harapnya.

Lebih lanjut, program PLH yang difokuskan pada pengembangan kerajinan tangan dan daur ulang berbahan sampah atau barang bekas tersebut merupakan salah satu unit produksi di MAN 1. Setelah sebelumnya ada unit produksi berupa budidaya ikan, kali ini MAN 1 berupaya mengembangkan jiwa kewirausahaan siswa melalui seni, khususnya daur ulang.

"Kami ingin memberikan siswa skill sebagai seorang wirausaha, sembari memupuk jiwa entrepreneurship. Contoh, melalui karya hasil daur ulang, tentu siswa bisa memasarkan karya tersebut ke sejumlah toko ataupun outlet lainnya.
Imbasnya, karya yang dihasilkan tidak semata sebagai pajangan semata, tapi memiliki nilai ekonomis," sebut Hayatirruh.

Hayatirruh berharap siswa MAN 1 bisa semakin mencintai lingkungan. Terlebih, siswa sudah dibekali berbagai skill, yang kedepan skill tersebut bisa dimanfaatkan siswa sebagai peluang usaha.

"Intinya, kami ingin mengenalkan kepada siswa bahwa sampah yang selama ini dipandang tidak bermanfaat, ternyata bisa diolah menjadi suatu barang dan karya yang bermanfaat, indah dan memiliki nilai ekonomis," terang Hayatirruh. (*)

source :

http://datariau.com/read-5-593-2014-10-06-uniknya-kerajinan-daur-ulang-koran-di-man-1-pekanbaru.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar