Pada awalnya MAN 1 Pekanbaru
belum tahu Program adiwiyata, sejak di
pimpin Ibu Dra. Hj. Hayatirruh M.Ed. sangat mencintai tanaman dan lingkungan
yang bersih, maka program menciptakan madrasah yang bersih, sehat, rapi dan indah tercipta di MAN
1 Pekanbaru. Jadi program Adiwiyata MAN 1 Pekanbaru tercipta secara alamiah.
Pada Tahun 2010 kepala dinas
Pendidikan Kota pekanbaru kunjungan kerja ke MAN 1 Pekanbaru dan melihat
lingkungan sudah mulai tertata maka Kepala Dinas Pendidikan Bertanya Kepada
Kepala MAN 1 Pekanbaru, apakah madarasah sudah masuk adiwiyata? Maka Kepala
Madrasah menjawab belum pak, silahkan didaftarkan, iya pak kita akan
menindaklanjutinya untuk terdaftar Adiwiyata Madrasah.
1) Membentuk Tim Madrasah
Tim madrasah adalah tim yang
berperan penting dalam pelaksanaan pengolaan lingkungan di Madrasah, termasuk
bagaimana melibatkan semua unsur warga sekolah menjadi penting termasuk
keterlibatan aktif dari seluruh siswa. Partisipasi siswa menjadi elemen penting.
Untuk mensukseskan madarsah berbudaya
dan berwawasan lingkungan perlu dibentuk tim yang anggotanya antara lain
terdiri atas:
- Kepala Sekolah
- Guru
- Siswa
- Orangtua Siswa
- Warga Madarsah (petugas kebersihan,
petugas tata usaha, pengelola kantin)
- Pemerintah daerah (lurah, camat dan
lain-lain)
- Masyarakat disekitar sekolah
Tim inti terdiri atas kepala
sekolah, guru yang ditambah orang tua murid dan masyarakat sekitar. Anggota
inti ini melakukan pertemuan secara teratur. Anggota tim ini kemudian
menugaskan kelompok kerja yang lebih kecil untuk melaksanakan tugas harian.
Kelompok kecil ini dapat mengikutsertakan siswa.
2) Kajian Lingkungan
Kajian lingkungan madarasah
berbudaya dan berwawasan lingkungan dirancang untuk memberikan gambaran kondisi
madrasah. Hasil kajian lingkungan akan menginformasikan Rencana Aksi apa yang
akan dilakukan. Selain itu, kajian lingkungan juga akan membantu madarsah untuk
menentukan perubahan apa diperlukan, mendesak atau tidak dibutuhkan sama
sekali. Ini juga akan membantu menetapkan sasaran yang realistis serta mengukur
keberhasilan yang dicapai.
Kajian lingkungan oleh tim
dimadarsah mencakup berbagai isu lingkungan madarasah, misalnya:
- Sampah
- Air
- Energi
- Makanan dan kantin sekolah
- Keanekaragaman hayati
3) Rencana Aksi
Rencana aksi menjadi
inti dari program madarsah yang
berbudaya dan berwawasan lingkungan. Perencanaan ini adalah serangkaian
kegiatan dan sasaran yang dijadwalkan.
Perencanaan ini juga akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan lingkungan
sebagai hasil dari kajian lingkungan yang telah dilakukan. Seperti halnya dengan setiap
tahapan dari proses Sekolah
berbudaya dan berwawasan lingkungan, siswa harus terlibat dalam menyusun
Rencana Aksi sekolah.
Rencana aksi harus dikembangkan berdasarkan
hasil kajian lingkungan yang
telah dilakukan sebelumnya. Kegiatan disusun dengan tujuan yang jelas,
tenggat waktu yang jelas, dan juga
penanggung jawab kegiatan yang jelas. Hal tersebut dilakuan untuk setiap
tahapan kegiatan yang akan dilakukan. Selain itu, yang penting untuk dilakukan
adalah berbagai kegiatan yang akan dilakukan dengan melibatkan siswa sedapat
mungkin dikaitkan dengan kurikulum sebagai suatu bagian dari proses
pembelajaran.
Dalam penyusunan rencana aksi
yang juga perlu diperhatikan adalah pastikan bahwa sasaran yang ditetapkan
realistis sesuai dengan potensi dan sumber daya yang dimiliki dan dapat
dicapai. Jangan terlalu ambisius
sehingga sulit mencapai sasaran
karena kegagalan dalam memenuhi target
dapat berakibat menurunkan
motivasi. Jika hasil dari kajian
lingkungan mengharuskan bahwa sekolah perlu membuat
banyak sasaran yang ingin dicapai, jangan diselesaikan
semuanya sekaligus. Sebaiknya membuat suatu skala prioritas kegiatan. Prioritas
kegiatan dapat dilakukan dengan membagi sasaran ke dalam rencana jangka pendek, menengah dan jangka
panjang.
Beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan dalam membuat perencaan aksi di madrasah adalah sebagai berikut:
- Penyusunan rencana aksi berangkat
dari hasil kajian lingkungan yang telah dilakukan oleh tim
lingkungan sekolah. Pilihlah topik yang sesuai dengan prioritas kebutuhan madarasah
dengan mempertimbangkan kemampuan dan tenggat waktu yang dimiliki. Misalnya, madarasah ingin mengatasi
permasalahan sampah sebagai kegiatan utama. Maka semua sumberdaya yang dimiliki
madarsah diarahkan untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Dan jika ada bagian yang tidak mampu diselesaikan oleh
madarasah, maka perlu dicari cara
bagaimana sekolah bekerja
sama dengan pihak lain agar
dapat mengatasinya. Misalnya bekerjasama
dengan dinas kebersihan dalam mengangkut
sampah ke TPA.
- Menetapkan bagaimana
cara mengukur tingkat
keberhasilan dalam mencapai tujuan. Siapkan instrumen yang dapat
mengukur setiap capaian program yang telah ditetapkan. Misalnya jika anda ingin mengatasi konsumsi energi, pengukuran
dapat dilakukan dengan cara mengamati tagihan listrik setiap bulannya.
- Mendiiskusikan jangka waktu untuk
setiap aktivitas. Apakah kegiatan tersebut akan dicapai dalam jangka pendek,
menengah atau jangka panjang.
- Menetapkan siapa yang akan menjadi
penangggung jawab setiap kegiatan. Sedapat mungkin kegiatan harus melibatkan
siswa.
- Melakukan monitoring terhadap alokasi dana yang dibelanjakan untuk setiap
aktivitas yang dilakukan.
4) Monitoring dan Evaluasi
Untuk mengetahui apakah tim madarsah
berhasil mencapai target yang tercantum dalam Rencana Aksi atau tidak,
maka dilakukan pemantauan dan mengukur kemajuan yang diharapkan. Proses
monitoring terus menerus akan membantu memastikan bahwa kegiatan ini tetap
berkelanjutan. Metode monitoring yang
digunakan akan tergantung pada sasaran dan kriteria pengukuran yang telah ditetapkan di dalam
Rencana Aksi untuk setiap topik. Dalam
beberapa kasus akan ada cara mudah dan akurat untuk mengukur kemajuan, antara
lain:
· Melakukan pembacaan meter dan perhitungan tagihan
energi untuk melihat perubahan
kegiatan penghematan energi.
· Menimbang sampah
yang terkumpul untuk didaur ulang. Penimbangan ini dilakukan untuk
melihat sejauh mana pengaruh kegiatan pengelolaan sampah.
· Mendokumentasikan setiap tahap
kegiatan sebelum, selama dan setelah foto-foto untuk membandingkan perubahan
yang terjadi di sekolah.
· Membuat daftar spesies (jika
memungkinkan) sebelum dan setelah
kegiatan untuk melihat pengaruh
untuk menunjukkan dampak kegiatan
terhadap keanekaragaman hayati di
sekitar sekolah.
· Menggunakan kuesioner dan survei untuk
mengumpulkan data kemajuan kegiatan dengan melibatkan siswa.
· Tim madrasah juga harus memastikan
bahwa:
- Hasil pemantauan diumumkan ke warga
sekolah, misalnya dalam bentuk grafik.
- Kemajuan kegiatan diumumkan di papan
pengumuman madrasah.
5) Partisipasi Warga Sekolah
Salah satu cara terbaik untuk
melibatkan warga sekolah adalah untuk mengatur kegiatan rutin dan hari-hari
tertentu yang dianggap penting (action day). Pada waktu tertentu Hari Aksi
adalah kesempatan bagi semua warga di sekolah murid, guru dan staf lain serta
pihak yang berkepentingan dari masyarakat setempat, untuk bersama-sama mencapai
beberapa target yang ditetapkan dalam Rencana Aksi. Hari Aksi perlu terencana,
baik dalam hal mengalokasikan tanggung jawab dan memastikan bahwa semua orang
tahu tentang mereka. Action day penting, tetapi kegiatan rutin juga sangat
penting. Kegiatan seperti daur ulang, penghematan energi dan air hanya berhasil
jika semua orang yang terlibat.
Melibatkan masyarakat luas dalam
sekolah adiwiyata sangat bermanfaat. Orang tua siswa, masyarakat sekitar, dan
pemerintah lokal dan dunia usaha dapat menjadi referensi untuk memeperkaya informasi,
pelatihan atau membantu membiayai kegiatan. Melibatkan masyarakat dan media masa untuk memperluas penyebaran
informasi misalnya dengan membuat newsletter, press release ke media lokal, dan
sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar